Sebelumnya maaf, karena tulisannya agak berantakan dan tidak rapih :) Terimakasih
BERLARI BERSAMAKU
Sabrina adalah
seorang siswa yang memiliki tubuh yang sangat kecil. Dibandingkan dengan teman
yang lainnya, besar badannya hanya setengah dari besar badan temannya-temannya.
Ia tidak memiliki kelainan, tapi ini mungkin adalah anugrah Tuhan untuk memberinya
tubuh yang kecil agar selalu tetap imut dan lucu.
Sabrina
memiliki sahabat bernama Rere, dia
terobsesi dengan para komikus jepang yang berhasil menghasilkan komik
karyanya yang baik. Sehingga ia bercita-cita ingin menjadi seorang komikus.
Lainnya halnya dengan Sabrina dia sudah terlihat dari kecil tidak memiliki masa
depan lantaran disetiap ulangan dia selalu mendapatkan nila do re mi
alias 1, 2, dan 3. tidak bisa dibayangkan.
Tetapi
disekolahnya, para teman Sabrina tidak pernah memandang kebodohan dan
kepintaran untuk berteman. mereka memiliki sikap kebersamaan tanpa memandang
kekurangan atau kelebihan, jadi.. mau sabrina pintar atau bodoh, itu tidak
masalah.
Sabrina
dikenal dengan orang yang periang dan ramah, makannya teman-temannya banyak. Tetapi
teman yang sering bersamanya untuk berpergian dan belajar kelompok ialah Rere,
Riko, Riska, Romi (Nama depannya R semua ._.v) “dimana ada Sabrina, pasti ada
mereka.” Riska dan Romi sedang menjalin hubungan cinta *cieee...*
Selain
temannya, Sabrina juga memiliki keluarga yang sangat menyenangkan dan sangat ia
sayangi. Sabrina memiliki seorang adik bernama Simon. Sifat Simon dan Sabrina
sangat bertolak belakang, Simon lebih memiliki sikap mandiri daripada Sabrina,
ia dapat mengatur waktu yang mana untuk bermain dan untuk belajar.
Disekolah...
“Anak-anak, kali ini bapak akan mengadakan lomba lari antar kelompok sepekan
lagi, satu kelompok terdapat 2 orang. ” Kata Pak Warno guru olahraga mereka.
“Pertama,
kalian berlali bersama, lalu kalian bergandengan tangan , tahap ketiga salah
satu dari kalian menggendong teman sekelompok untuk menuju ke finis. Kita
undi.. dari duduk yang paling depan.. Mia maju, pilih salah satu kertas disini
untuk menjadi pasanganmu” lanjut Pak guru.
Mia mengambil
salah satu kertas yang sudah disediakan didalam tabung, lalu dia mengambil dan
membukanya..
“Semoga aku
berpasangan dengan Riko.” Dalam hati Mia
Mia sejak awal
bertemu dengan Riko, ia sangat menyukainya. Entah apa yang membuat Mia sangat
menyukainya. Tetapi dilain hal, disekolah Riko dikenal dekat dengan Sabrnia
namun mereka tidak memiliki hubungan istimewa,mereka lebih mengarah
keakrabannya seperti kaka dan adik. Adiknya Sabrina, Kakaknya Riko *dilihat
dari psotur tubuh.*
Tetapi,
sebenarnya Sabrina juga memiliki perasaan suka terhadap Riko, tapi.. dia sadar,
dia maih anak kecil yang masih belum tahu apa-apa tentang pacaran. begitu juga
sebaliknya dengan Riko. Jadi intinya sama-sama suka, sama-sama malu untuk
mengungkapkan perasaa. *haha*
“Riko... aku
berpasangan denga Riko?? Yes..yes..yes...” Ujar Mia dengan nada yang pelan dan
sangat senang.
“Wah
beruntungnya si Mia, dia berpasangan dengan Riko, orang yang dia suka.” Kata
salah satu teman sekelasnya.
“Sekarang
gantian kamu Sabrina, ambil salah satu kertas disini.” ujar Pak guru
Sabrina sangat
tidak senang dengan adanya perlombaan ini, lantaran dia menyadari bahwa postur
tubuhnya yang pendek akan membuat teman kelompoknya kesusahan.. Denga kesal
hati.. sabrina berjalan menujun depan kelas dan mengambil kertas...
“Romi.. aku
berpasangan dengan Romi.” Dengan nada rendah dan raut wajah cemberut.
“Aku tidak
berpasangan dengan Romi.. :’( ” Kata Riska dengan sedih
“Lanjut...”
“Aku
berpasangan dengan Rere.” Ujar Riska.
Beberapa menit kemudian..
“Nah
anak-anak, kalian semua sudah mendapatkan pasangan.. selamat berlatih, sampai
jumpa minggu depan.. Selamat Siang..” Pesan Pak Guru untuk meninggalkan kelas.
”Siang
pak...”
“Sabrina
kita pulang bareng...” Kata Rere
“Aku
ikut...” Riska
“Aku
juga ikut.. Hai Riska J”
Romi
“nanti
sore kita latihan di lapangan sekolah” Kata Riko dengan nada datar
“Iya, aku akan
berusaha untuk menang nanti.. ya kan Romi?” Kata Sabrina dengan penuh semangat.
“Iya” Romi
“Dengan postur
tubuhmu yang pendek mana mungkin kau dan Romi bisa menang.. itu mustahil”
Kata
Riko mengejek Sabrina
“Hei jangan
mengejekku seperti itu, tau akibatnya jika aku benar-benar menjadi pemenang...”
Sabrina kesal
“Itu tidak
mungkin..” Riko memancing amarah Sabrina
“Uhhh...
Rikooooo.... Kuhajar kau!!!!” Sabrina Marah
Sabrina dan Riko melakukan kejar-kejaran, sedangkan teman-teman
mereka tertawa melihat ulah
mereka seperti anak kecil.
“Mereka memang
sangat serasi ya..” Kata Riska
“Iya seperti kau dan aku Riska.. serasi..” Puji
Romi
“Apasih
Romi... ” Riska dengan malu
“Hei
kau, jangan berpacaran didepanku!” Rere emosi
Sore hari.. dilapangan sekolah...
“Ayo
kita latihan sekarang” Kata Riko terhadap Mia
“aa..
iya..” Mia menjawab dengan tersipu malu.
“Pertama
kita haru berlari bersama..” Riko
Riko berlari bersama dengan Mia..
“Lalu
aku akan menggendongmu” Lanjut Riko
“Haa....
mmm..” Mia dengan jatung yang deg deg kan..
Mia sangat senang bisa digendong
oleh Riko, dia merasa deg deg kan. Tetapi ketika itu Riko terjatuh saat
menggendong Mia.. Bruugg....
“Ah.. maaf Mia..” Ujar Riko meminta maaf
“Wah.. mereka so
sweet sekali terjatuh bertatapan wajah..” Ujar teman-temannya yang melihat
kejadian itu.
Ketika itu, Sabrina sedang membenarkan tali sepatu, lalu dia menengok
ke belakang melihat
kejadian itu..
“Riko....”
Sabrina dengan suara yang sangat kecil
Sabrina terlihat merasa sangat sedih saat melihat Riko dan Mia
bertatapan Wajah dengan Riko.. Ada
perasaan cemburu di hati Sabrina..
“aaa.. Tidak
apa-apa, aku yang minta maaf. mungkin badanku terlalu berat jadi kau tidak kuat
untuk mengangkatnya jadi kau terjatuh”
Ungkap Mia dengan perasaan sedih..
Disatu tempat.. satu waktu.. Romi dan Sabrina juga melakukan latihan
berlari
“Ayo, kita
latihan..” Ujar Romi
“Iya...” Sabrina
Setelah beberapa jam kemudian, latihan pun selesai.. anak-anak pulang
kerumah...
Mia yang merasa tidak enak kepada Riko atas kejadian tadi, dia
berfikir untuk diet.
“Apakah
badanku sangat berat? jadi Riko tidak bisa mengangkatku? Bagaimana agar aku
lebih ringan? Mungkin dengan aku diet badanku akan menjadi lebih ringan. Baiklah,
hari ini aku akan mulai diet.”
Keesokan Harinya...
“Mia, kau
terlihat pucat sekali, kau kenapa?” Salah satu teman Mia
“Hm.. tidak
apa-apa aku hanya ingin diet agar berat badanku lebih ringan. Jadi Riko akan
lebih mudah mengangkatku.” Kata Mia dengan penuh semangat
HARI DI ADAKANNYA PERLOMBAAN TELAH TIBA...
“Aduuh..
perut ku sakit sekali >,< ” Ujar Mia sambil memegang perutnya kesakitan
“Kau
baik-baik saja?” Tanya Riko
“Sepertinya
aku tidak bisa mengikuti lomba lari ini.. perutku sakit sekali. Maafkan aku
Riko”
Ujar Mia dengan menyesal.
“Bawa Mia ke
UKS.” perintah pak guru
“lalu aku
berpasangan dengan siapa?” Tanya Riko
Tiba-tiba mendadak setelah Mia di
bawa ke UKS, Romi pasangan dari Sabrina bilang kalau dia sakit. Romi sebenarnya
tidak sakit hanya sengaja agar Riko dan Sabrina berlari berpasangan.
“Pak.. saya juga
izin.. saya pusing pak..” Kata Romi
“Ah... Palingan
Romi pura-pura sakit supaya Sabrina dan Riko larinya berpasangan.
Biasalah dia
kan suka begitu.” Ujar pacar Romi.
“Aku..aku..
lalu aku berpasangan dengan siapa?” Kata Sabrina kebingungan
“Karena
pasangan kalian semuanya mendadak sakit, kau Sabrina berpasangan dengan Riko . Saya
juga tidak tahu mengapa terjadi hal mendadak seperti ini. ” Kata pak guru
olahraga mereka, Pak Warno.
“Hah..
lagi-lagi aku bersamanya,” Sabrina
“Kenapa? kau
tak suka?” Riko
“Iya aku
tidak suka! puas??” Sabrina
“Terus gue
harus ke pucuk daun teh sambil bilang PUCUK..PUCUK.. gitu?” Canda si Riko
“Ih..
ngeselin banget jadi orang.” Sabrina dengan kesal
“Juts
Kidding, lupakanlah!” Kata Riko
Bebarapa menit sebelum perlombaan
dimulai..
“Aduuh.. deg
deg kan nih.. takut kalah..” Kata Sabrina
“Aku sih biasa
saja, aku kan tinggi jadi larinya bisa cepat. Emang kamu,, pendek!” Ejek si
Riko
“Uhh.. jangan
mengejekku terus...” Sabrina sambil memukul badan Riko
“Ehh.. sakit
tau, emang ngga sakit apa dipukul. Tenang, kita pasti menang.. lihat saja nanti
J”
Kata Riko sambil
mengelus kepala Sabrina.
“Duuuh..
kenapa aku mendadak jadi gemetar??? deg deg kan lagi.. ” Fikir Sabrina dalam
hatinya
“Haaahh..
lupakan! lupakan!” Lanjut Sabrina menggeleng-gelengkan kelapanya sambil teriak.
“Anak aneh..”
Kata Riko dengan nada perlahan
Pertandingan sudah dimulai..
Riko, Sabrina, Rara, Riska, dan teman-teman saingan lainnya sudah mulai untuk
berlari.. Sabrina dan Riko berlari dengan lancar. Seluruh energi dikeluarkan
oleh Sabrina untuk memenangkan lomba
lari tersebut. Namun.. hal yang tidak digua-duga, Disaat tahap terkhir menuju
finis, tiba-tiba Sabrina terjatuh. Brruuukkk...
“Au..
sakit.” Kata Sabrina kesakitan
Riko tidak tahu kalau Sabrina
terjatuh. Dia ters saja berlalri. Namun ia baru menyadari Bahwa Sabrina
terjatuh. Lalu Riko kembali menghampiri Sabrina..
“Kau
tidak apa-apa? Ada yang terluka?” Tanya Riko panik
“Tidak apa-apa..
hanya lecet sedikit,, sepertinya kita tidak akan menang.. maafkan aku.. “
Sabrina menyesal.
“Kita jangan
menyerah dulu, ayo kau ku gandong.. kita ke tahap ketiga untuk menuju Finis!”
Riko lalu menggendong Sabrina.
Mengejar ketinggalan, Riko berlari sangat cepat seperti kereta api di Jepang
yang memiliki kecepatan tercepat di Dunia. Penuh dengan semangat dan keyakinan,
Riko akhirnya berhasil menembus garis Finis dengan urutan Pertama.
“Yee...
kita menang.. Toos dulu dong..” Ujar
Riko dengan Perasaan senang
“Iya,
maafkan aku tadi membuatmu repot.” Sabrina
“Tidak..
bahkan kamu sengat membantu. dengan postur tubuhmu yang pendek dan ringan bisa
membuatku mengejar ketinggalan dan akhirnya menang. Ternyata kekuranganmu bisa
dimanfaatkan juga. Aku baru menyadarinya, maafkan aku ya jika aku sering
mengejekmu.”
“Lupakan.. aku
anggap itu hanya lelucon saja.. haha.. :D” Sabrina
“Oh iya, lecet
di tubuhmu tidak apa-apa kan? tidak ada masalah serius?” Tanya Riko
“Oh.. iya, ini
hanya luka kecil saja. tidak usah dipikirkan” Jelas Sabrina
“Hadirin
sekalian, mari kita sambut pemenang lomba lari berpasangan tahun 2012.. Riko
dan Sabrina..” Pembawa Acara
“Yeeee...
Selamat Sabrina dan Riko...” Sambutan
dari teman-teman Riko dan Sabrina
“Mereka memang
pasangan yang sangar cocok ya,”
“Iya, kenapa
mereka tidak pacaran saja ya?”
“Keluarganya
melarang Sabrina untuk pacaran, begitu sebalikknya dengan Riko.”
“Haduuh..
mereka berdua memang anak yang patuh dengan orangtuanya.”
Begitu banyak perbincangan yang
dibincangkan oleh teman-temannya tentang Riko dan Sabrina.
“Sampai
jumpa di pertandingan berikutnya di tahun 2013...” Bergitu acara penutupan.
Keesokan harinya sepulang
sekolah.. Sabrina dan Riko mentraktir teman-teman dekatnya atas kemenangan
mereka berdua.
“Senangnya
kita bisa di Traktir oleh Riko dan Sabrina... haha :D” Ujar Riska
“Mentraktir
kita jangan pada saat menang saja, setiap hari kalau bisa mah kalian traktir
kita” Ujar Romi
“Huu..
itumah hanya maunya kamu saja di traktir makanan Gratis.” Ujar Riko
“Haahaahaahaa...”
TAMAT
*Cerita ini diambil
dari Buku Komik “Hai Miiko” tapi tidak sama persis loha ya.. Hahaha..
Diah Ayuningtias,
Bogor, 03 November 2012
pukul 23:10 WIB