Bagaimana kiranya rasanya menjalani hidup di tempat orang lain, menjalani hidup seperti seseorang yang kita kagumi, memiliki bakat seperti yang dimiliki orang lain, menjalani kuliah di almamater terbaik di negeri ini. Rasa penasaran itu sering muncul dalam hari-hari kita. Setiap mata kita memandang kagum pada orang lain. Bagaimana rasanya?
Bagaimana bila kita bukanlah kita, kita berada dalam tubuh orang lain. Menjadi seseorang yang lain, menjalani hidup yang sepertinya terlihat begitu menyenangkan. Kita tidak harus bersusah payah dengan otak yang pas-pasan, tidak perlu pusing memikirkan ujian di jurusan kuliah yang kita sendiri tidak tertarik menjalaninya. Kira-kira bagaimana rasanya? Sepertinya menyenangkan.
Kita bisa jadi terlalu sibuk memikirkan bagaimana rasanya menjadi orang lain. Kesibukan itu membuat kita lupa merasakan setiap rinci apa yang telah kita alami. Sesuatu yang seharusnya menjadi pembelajaran berharga bila kita mau belajar.
Mengapa kita diciptakan sebagai kita saat ini? Dengan segenap masalah-masalah, dengan paras yang seperti ini, dengan kemampuan otak dan tangan yang sepertinya pas-pasan. Mengapa kita tidak diciptakan seperti mereka, tidak dilahirkan dalam keluarga yang kaya raya seperti mereka, sehingga kita tidak perlu bersusah payah berhemat atau mencari penghidupan?
Ku kira, Tuhan tahu betul dimana posisi kita. Pernahkah kita berpikir, bila kita lahir di keluarga kaya raya, jangan-jangan kita akan menjadi sombong? Tuhan tidak menghendaki itu terjadi pada kita, kita dituntut belajar tentang kesederhanaan, merasakan bagaimana susahnya hidup dengan sedikit uang. Pernahkah kita berpikir, bila kita lahir dengan paras yang sangat menawan, jangan-jangan kita menjadi sombong? Tuhan, sekali lagi, tidak menghendaki itu terjadi kepada kita, kita dituntut belajar bahwa menilai seseorang bukanlah dari paras yang menawan.
Setiap kali kita merasa iri, setiap kali kita merasa ingin berada di posisi orang lain. Coba lihat seseorang yang jauh berada di bawah kita. Orang-orang yang hidupnya berjuang lebih keras daripada kita. Orang-orang yang mendambakan berada dalam posisi kita. Tahukah kita bahwa apa yang sedang kita jalani dan miliki saat ini ternyata menjadi impian yang sangat besar untuk orang lain?
Kita sedang menjalani sesuatu yang hanya menjadi
impian bagi orang lain. Kuliah, sekolah, memiliki gadget terbaru, jalan-jalan, dan apapun itu.
Semoga kita semua menyadari hal itu, sehingga kita tidak perlu resah. Dan kita kembali bersyukur bahwa hidup yang kita miliki saat ini. Sungguh sesuatu yang paling tepat untuk kita.
-kurniawan gunadi- suaracerita
Bagaimana bila kita bukanlah kita, kita berada dalam tubuh orang lain. Menjadi seseorang yang lain, menjalani hidup yang sepertinya terlihat begitu menyenangkan. Kita tidak harus bersusah payah dengan otak yang pas-pasan, tidak perlu pusing memikirkan ujian di jurusan kuliah yang kita sendiri tidak tertarik menjalaninya. Kira-kira bagaimana rasanya? Sepertinya menyenangkan.
Kita bisa jadi terlalu sibuk memikirkan bagaimana rasanya menjadi orang lain. Kesibukan itu membuat kita lupa merasakan setiap rinci apa yang telah kita alami. Sesuatu yang seharusnya menjadi pembelajaran berharga bila kita mau belajar.
Mengapa kita diciptakan sebagai kita saat ini? Dengan segenap masalah-masalah, dengan paras yang seperti ini, dengan kemampuan otak dan tangan yang sepertinya pas-pasan. Mengapa kita tidak diciptakan seperti mereka, tidak dilahirkan dalam keluarga yang kaya raya seperti mereka, sehingga kita tidak perlu bersusah payah berhemat atau mencari penghidupan?
Ku kira, Tuhan tahu betul dimana posisi kita. Pernahkah kita berpikir, bila kita lahir di keluarga kaya raya, jangan-jangan kita akan menjadi sombong? Tuhan tidak menghendaki itu terjadi pada kita, kita dituntut belajar tentang kesederhanaan, merasakan bagaimana susahnya hidup dengan sedikit uang. Pernahkah kita berpikir, bila kita lahir dengan paras yang sangat menawan, jangan-jangan kita menjadi sombong? Tuhan, sekali lagi, tidak menghendaki itu terjadi kepada kita, kita dituntut belajar bahwa menilai seseorang bukanlah dari paras yang menawan.
Setiap kali kita merasa iri, setiap kali kita merasa ingin berada di posisi orang lain. Coba lihat seseorang yang jauh berada di bawah kita. Orang-orang yang hidupnya berjuang lebih keras daripada kita. Orang-orang yang mendambakan berada dalam posisi kita. Tahukah kita bahwa apa yang sedang kita jalani dan miliki saat ini ternyata menjadi impian yang sangat besar untuk orang lain?
Kita sedang menjalani sesuatu yang hanya menjadi
impian bagi orang lain. Kuliah, sekolah, memiliki gadget terbaru, jalan-jalan, dan apapun itu.
Semoga kita semua menyadari hal itu, sehingga kita tidak perlu resah. Dan kita kembali bersyukur bahwa hidup yang kita miliki saat ini. Sungguh sesuatu yang paling tepat untuk kita.
-kurniawan gunadi- suaracerita