Selasa, 07 Februari 2017

Menjalani Hidup Kita Saat Ini - SuaraCerita

Bagaimana kiranya rasanya menjalani hidup di tempat orang lain, menjalani hidup seperti seseorang yang kita kagumi, memiliki bakat seperti yang dimiliki orang lain, menjalani kuliah di almamater terbaik di negeri ini. Rasa penasaran itu sering muncul dalam hari-hari kita. Setiap mata kita memandang kagum pada orang lain. Bagaimana rasanya?

Bagaimana bila kita bukanlah kita, kita berada dalam tubuh orang lain. Menjadi seseorang yang lain, menjalani hidup yang sepertinya terlihat begitu menyenangkan. Kita tidak harus bersusah payah dengan otak yang pas-pasan, tidak perlu pusing memikirkan ujian di jurusan kuliah yang kita sendiri tidak tertarik menjalaninya. Kira-kira bagaimana rasanya? Sepertinya menyenangkan.

Kita bisa jadi terlalu sibuk memikirkan bagaimana rasanya menjadi orang lain. Kesibukan itu membuat kita lupa merasakan setiap rinci apa yang telah kita alami. Sesuatu yang seharusnya menjadi pembelajaran berharga bila kita mau belajar.

Mengapa kita diciptakan sebagai kita saat ini? Dengan segenap masalah-masalah, dengan paras yang seperti ini, dengan kemampuan otak dan tangan yang sepertinya pas-pasan. Mengapa kita tidak diciptakan seperti mereka, tidak dilahirkan dalam keluarga yang kaya raya seperti mereka, sehingga kita tidak perlu bersusah payah berhemat atau mencari penghidupan?

Ku kira, Tuhan tahu betul dimana posisi kita. Pernahkah kita berpikir, bila kita lahir di keluarga kaya raya, jangan-jangan kita akan menjadi sombong? Tuhan tidak menghendaki itu terjadi pada kita, kita dituntut belajar tentang kesederhanaan, merasakan bagaimana susahnya hidup dengan sedikit uang. Pernahkah kita berpikir, bila kita lahir dengan paras yang sangat menawan, jangan-jangan kita menjadi sombong? Tuhan, sekali lagi, tidak menghendaki itu terjadi kepada kita, kita dituntut belajar bahwa menilai seseorang bukanlah dari paras yang menawan.

Setiap kali kita merasa iri, setiap kali kita merasa ingin berada di posisi orang lain. Coba lihat seseorang yang jauh berada di bawah kita. Orang-orang yang hidupnya berjuang lebih keras daripada kita. Orang-orang yang mendambakan berada dalam posisi kita. Tahukah kita bahwa apa yang sedang kita jalani dan miliki saat ini ternyata menjadi impian yang sangat besar untuk orang lain?
Kita sedang menjalani sesuatu yang hanya menjadi
impian bagi orang lain. Kuliah, sekolah, memiliki gadget terbaru, jalan-jalan, dan apapun itu.

Semoga kita semua menyadari hal itu, sehingga kita tidak perlu resah. Dan kita kembali bersyukur bahwa hidup yang kita miliki saat ini. Sungguh sesuatu yang paling tepat untuk kita.

-kurniawan gunadi- suaracerita

Jumat, 03 Februari 2017

4 Kebolehan Tetapi Jangan Berlebihan

Bismillahirrahmaanirrahim...
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh..

Sesuatu yang sangat menyenangkan bagi saya dan kita semua adalah, segala sesuatu yang kita lakukan sudah diatur secara detail oleh Allah swt. Islam aaktivdalah agama yang memiliki aturan di setiap aktivitas kehidupan umatnya. Maka betapa beruntungnya kita, sebagai umat muslim bisa melakukan hal-hal yang baik tentunya dengan pedoman atau patokan yaitu Al-Quran dan Hadist. Di dalam Al-Qur'an segala aspek sudah dijelaskan, dan diperjelas lagi di dalam hadist.

Termasuk dalam hukum-hukum yang berlaku dalam islam,yaitu:
1. Wajib jika dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa
2. Sunnah suatu perkara yang bila dilakukan umat islam akan mendapat pahala dan jika tidak dilaksanakan tidak berdosa
3. Mubah jika dikerjakan seorang muslim mukallaf tidak akan mendapat dosa dan tidak mendapat pahala. Contoh : makan dan minum, belanja, bercanda, 
4. Haram tidak boleh sama sekali dilakukan oleh umat muslim di mana pun mereka berada karena jika dilakukan akan mendapat dosa
5. Makruh dianjurkan untuk tidak dilakukan akan tetapi jika dilakukan tidak berdosa dan jika ditinggalkan akan mendapat pahala

Dalam artikel ini saya akan membahas tentang hal-hal yang boleh dilakukan (mubah) tetapi tidak boleh berlebihan, yaitu:


1. Berlebihan dalam berbicara

Hal yang paling mudah dilakukan oleh seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain tentunya dengan berbicara. Namun, banyak sekali orang yang begitu mudahnya bicara sembarangan, yang akhirnya bisa menimbulkan rasa sakit hati apabila kita tidak menjaga ucapan kita dengan baik. Jika kita berbicara hal yang tidak baik maka sebaiknya kita diam. Dalam hadist mengatakan,

“Barangsiapa beriman kepada ALLAH dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (HR. Bukhari-Muslim)

Ingatlah bahwa segala sesuatu itu ada ilmunya, sehingga tidak diperbolehkan menjalani hidup secara sembarangan, karena setiap aspek yang kita jalani harus dipertanggungjawabkan. Jadi kita harus tau, bagaimana islam mengajarkan kepada kita tata cara dalam berbicara yang baik.

Adab yang harus dilakukan kita dalam berbicara antara lain,berpikir sebelum berbicara, berbicara dengan jelas dan tidak membuang-buang waktu, tidak mengucapkan kalimat-kaliat yang buruk, tidak mencela, tidak sombong dan banyak berbicara, menghindari ghibah atau menceritakan aib orang lain, menjauhi perdebatan sengit, tidak memotong pembicaraan, berbicara dengan tenang, berbicara dengan kata-kata yang penting saja.

2. Berlebihan dalam makan
Kenapa kita tidak boleh makan berlebihan?
Allah mengatur sesuatu bukan tanpa alasan. Termasuk dalam mengatur makanan. Dalam dunia kesehatan, berlebihan dalam makanan cukup berbahaya apabila hal ini menjadi kebiasaan seseorang. Efek paling ringannya adalah mengantuk sehingga kita malas dalam mengerjakan sesuatu. Dalam hadist mengatakan,

"Jauhilah olehmu mengisi perut dengan penuh terhadap makanan dan minuman, sebab mengisi perut dengan penuh akan membahayakan tubuh dan menyebabkan malas shalat.” (H.R. Bukhari)

Lalu bagaimana dengan makanan yang kita ambil terlalu banyak. Sehingga, sebelum makanan kita habis kita sudah merasa kenyang duluan? Maka, kita harus tetap menghabiskannya walaupun kita sudah merasa kenyang. Karena setiap makanan yang kita ambil sudah menjadi kewajiban kita untuk menghabiskannya.

Ingatlah, adab makan harus tetap kita perhatikan. Berdoalah sebelum dan sesudah makan, agar terhindar dari makanan yang haram. Makanlah ketika lapar, berhentilah sebelum kenyang. Doa seseorang ditentukan berdasarkan makanan apa yang dia makan. Jadi, berhati-hatilah dalam memilih makanan. Berdoalah kepada Allah agar setiap makanan yang kita makan bukanlah makanan yang haram.


Saya juga masih berusaha mengontrol pola makan saya, kadang suka makan berlebihan. Biasanya berlebihan karena makanan yang kita makan enak banget. Nah disini emang tantangannya. Semangat!! he..he..

3. Berlebihan dalam bergaul
Sahabat yang dirahmati Allah, kita memiliki hak kebebasan dalam bergaul. Ingin bergaul dengan siapa kita, tidak ada yang melarang. Tetapi, bukan berarti kebebasan dalam bergaul membuat kita menjadi berlebihan. Gunakanlah harta yang kita miliki untuk beramal agar menjadi orang yang rendah hati dan sederhana, bukan digunakan untuk kenikmatan dunia hingga pada akhirnya kita menjadi orang hedonisme yang dimanfaatkan oleh teman-temanmu bahkan sahabatmu. Mereka pergi, di saat kamu sudah tidak berguna lagi, sudah tidak ada hal yang bisa di manfaatkan. Nauzubillahi minzalik.

Bagi teman-teman yang ingin menjalani hidupnya dengan aktivitas yang bermanfaat, segala sesuatu yang ingin dikerjakan baik, maka bertemanlah dengan orang-orang yang baik, bertemanlah dengan orang-orang yang mampu melihat hal apa yang berguna baginya dan yang tidak. Kamu akan memiliki sahabat yang mendukungmu, yang selalu ada untuk membimbingmu ke jalan yang benar.



"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf : 67)

“Seseorang itu menurut agama teman dekat/sahabatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan siapa ia bersahabat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi. Dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash- Shahihah no. 927)

4. Berlebihan dalam memandang

“Katakanlah kepada orang laki-laki beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan pelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka dan sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS.An-Nuur [24]: 30-31).


Pandangan adalah panah yang paling beracun diantara panah-panah iblis. Dari sebuah pandangan, itu merupakan awal mula sesuatu terekam. Pandangan itu akan langsung melekat di dalam pikiran kita, menimbulkan bayangan-bayangan yang dapat menyebabkan ibadah kita kita kepada Allah tida khusyuk. Apabila ibadah kita tidak khusyuk, dapat mengikis dan mengurangi iman kita. Iman tidak runtuh secara langsung, namun perlahan-lahan tapi pasti. Itu merupakan jurus setan yang paling efektif agar iman manusia menjadi rontok dan hilang.



Itu tadi adalah 4 hal yang di perbolehkan namun jangan berlebihan. Terima kasih yang sudah membaca artikel ini,semoga bermanfaat dan ilmu yang di raih bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.


Salam,
Diah Ayuningtias