Ini ceritaku dua tahun yang lalu, dimana pada saat itu aku baru saja menerima kelulusan tingkat SMP untuk melanjutkan ke sekolah menengah atas. Nilai ujianku tidak terlampau tinggi dan tidak juga rendah. 34,10 dengan jumlah 4 mata pelajaran. Ya.. bisa dibilang cukup baik dapat rata-rata 8,525.
Saat itu aku dengan keluargaku melakukan sebuah perjalanan menuju kampung halaman di kota Madiun. Dan untuk sampai di kota itu, kamu melewati kota Ngawi. Dan tahukah kalian, disana ada sebuah pesantren yang namanya sudah dikenal banyak orang. Pesantren yang memunculkan para generasi islami di masa depan, aamiin insyaAllah.
Saat melewatinya entah kenapa hati ini rasanya ingin sekali belajar disana. Merasakan bagaimana menjadi seorang santriwati, mendalami ilmu agama, bertemu dengan orang-orang dari penjuru kota di Indonesia, belajar disiplin dalam waktu, dan sebagainya.
Dan saat itu pula aku merasa, bahwa sudah banyak teman-temanku yang mengemban ilmu di pesantren, saat itu aku membayangkan teman-temanku yang telah merubah sikapnya menjadi lebih baik. Akupun juga ingin seperti mereka yang telah berubah menjadi manusia yang lebih baik.
Dan pada saat itu juga aku mengatakan pada ibu bahwa aku menginginkan sekolah di pesantren. Namun apa daya, ibu masih belum merestui diriku untuk sekolah di pesantren. Beliau menginginkan aku bersekolah di Jakarta, melanjutkan di SMA Negri Jakarta. Dan.. Aku berusaha menerima itu.
Tetapi aku menerima hikmah dari semua ini. Disaat aku menginginkan sesuatu namun Allah tidak mengizinkannya, Allah telah memberikan rencana lain yang tidak jauh lebih daripada yang ku inginkan.
Seleksi untuk masuk ke SMAN di Jakarta sangat sulit dan para pesaing yang banyak dengan nilai.yang lebih tinggi daripada aku, pada saat itu pula teman-temanku yang tinggal satu komplek denganku sedikit yang diterima di SMAN Jakarta, karena nilai yang kurang.
Alhamdulillah dengan nilai 8,525 aku bisa masuk SMAN di jakarta sekarang, dan sekolahku saat ini menurutku adalah sekolah yang mengutamakan keimanan siswa.
Alhamdulillah.. Aku sangat bersyukur karena sesungguhnya Allah-lah sebaik-baiknya perencana.
0 komentar:
Posting Komentar